
KOTA BEKASI - Pemerintah Kota Bekasi menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Penilaian Kota Layak Anak (KLA) Tahun 2025 yang dihadiri langsung oleh Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, bersama Sekretaris Daerah, Junaedi dan Asisten Pemerintahan, Lintong Dianto.
Dalam rapat tersebut, Wali Kota menegaskan bahwa pembangunan Kota Layak Anak harus berlandaskan pada sistem pembangunan berbasis hak anak, yang mengintegrasikan komitmen dan sumber daya seluruh elemen pemerintahan.
“Kita tidak ingin Kota Layak Anak hanya menjadi ajang seremonial untuk mendapatkan penghargaan. Jangan sampai sistemnya terbengkalai sementara hanya sibuk mengejar citra,” tegas Wali Kota dalam arahannya kepada para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Wali Kota juga menyinggung langsung salah satu temuan dalam inspeksi mendadak di sebuah SD Negeri di Bekasi, di mana kondisi toilet sekolah sangat memprihatinkan dan baru diperbaiki setelah ditinjau langsung oleh pihaknya.
“Ini bukti lemahnya respons dan kurangnya komitmen. Kalau tidak ditinjau, tidak ada tindakan. Padahal anak-anak berhak atas lingkungan belajar yang bersih, sehat, dan aman,” ujarnya.
Tri Adhianto mengingatkan bahwa anak-anak merupakan generasi penerus bangsa dan aset masa depan Kota Bekasi. Oleh karena itu, ia meminta seluruh perangkat daerah untuk sungguh-sungguh membangun sistem yang mendukung tumbuh kembang anak secara optimal.
“Mereka inilah yang kelak akan memimpin dan membangun Kota Bekasi dengan inovasi terbaik. Kita wajib menyiapkan fondasi yang kuat untuk mereka,” tutupnya.
Rakor ini menjadi momentum penting bagi Pemerintah Kota Bekasi untuk memperkuat sinergi lintas sektor dalam mewujudkan Kota Layak Anak secara menyeluruh dan berkelanjutan.
(Ndoet/Dokpim)