
KOTA BEKASI - Pemerintah Kota Bekasi menggelar Rapat Evaluasi Penanganan Tanggap Darurat Bencana yang dipimpin oleh Wali Kota Bekasi, dan dihadiri oleh Kapolres Metro Bekasi Kota, Kasdim 0507, Sekretaris Daerah Kota Bekasi, para Asisten Daerah, Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), dan 8 Camat di wilayah terdampak banjir, Selasa, (18/3/2025) di Ruang Rapat Wali Kota Bekasi.
Dalam rapat evaluasi tersebut diputuskan dalam berita acara Nomor 300/PoskoTDB/022/BPBD/III/2025 untuk mengubah status tanggap darurat menjadi status transisi tanggap darurat ke pemulihan, yang akan berlaku mulai 19 Maret hingga 31 Mei 2025.
Wali Kota Bekasi Dr Tri Adhianto mengatakan Status Tanggap Darurat Bencana yang sebelumnya ditetapkan melalui Keputusan Wali Kota Bekasi Nomor 400.9.10/Kep.135-BPBD/III/2025 untuk periode 4 Maret 2025 hingga 18 Maret 2025, dinyatakan tidak diperpanjang.
“Bencana banjir, cuaca ekstrem, dan tanah longsor yang melanda Kota Bekasi sejak 4 Maret 2025 telah berangsur surut. Fokus utama saat ini adalah pembersihan sisa lumpur, pengelolaan bantuan pemulihan, dan perbaikan sarana prasarana yang terdampak bencana. Estimasi total kerugian akibat bencana ini mencapai Rp 881 Miliar,” kata Wali Kota Bekasi, Dr Tri Adhianto.
Dasar dari diberlakukannya status transisi tanggap darurat ke pemulihan berdasarkan laporan evaluasi penanganan banjir dan pemerintah akan fokus pada pemulihan dan perbaikan infrastruktur terdampak banjir.
Wali Kota Bekasi Dr Tri Adhianto juga mengingatkan bahwa berdasarkan perkiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), kondisi cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi hingga 28 Maret 2025.
“Saya menghimbau masyarakat untuk tetap waspada dan menjaga kebersihan lingkungan, serta terus memantau informasi cuaca dari BMKG,” pungkasnya.
Kondisi saat ini
Bencana banjir, cuaca ekstrem, dan tanah longsor yang terjadi di Kota Bekasi sejak 4 Maret 2025 telah berangsur surut. Kondisi saat ini, sebagai berikut:
• Dengan memperhatikan 3 aspek utama, yaitu Masyarakat, Pendidikan dan Fasilitas Publik sedang dalam pemulihan dan mulai berangsur normal.
• Jumlah pengungsi saat ini sudah tidak ada (sudah kembali kerumah masing-masing).
• Fokus saat ini adalah pembersihan sisa lumpur, pengelolaan bantuan pemulihan dan perbaikan sarana dan prasarana terdampak bencana.
• Estimasi total kerugian mencapai Rp. 881.790.378.752,-,
(goeng/Prokopim)