
Kota Bekasi -- Jumat, 22 Februari 2019.
Sosialisasi Toleransi Keberagaman Kota Bekasi yang Harmoni dilaksanakan di SMA Negeri 5 Kota Bekasi, Kelurahan Jatiwaringin, Kecamatan Pondokgede, di hadiri Wali Kota Bekasi, Dr. Rahmat Effendi, Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Pol Indarto, Dandim 0507 Bekasi, Letkol Arm Abdi Irawan, Sekretaris Daerah Kota Bekasi, Reny Hendrawati, Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Alie Fauzie, dan Ketua FKUB Kota Bekasi, H. Abdul Manan.
Acara ini tergabung guru-guru ASN maupun Non ASN dari SMAN 5 Kota Bekasi, SMAN 7 Kota Bekasi, SMAN 16 Kota Bekasi, SMAN 21 Kota Bekasi, SMAN 11 Kota Bekasi, SMKN 4 Kota Bekasi, dan SMKN 14 Kota Bekasi.
Mengawali sambutan, Dandim 0507 Bekasi memaparkan pesan yang akan menjadi event besar yakni Pemilihan Umum (Pemilu) Presiden Republik Indonesia, Dandim 0507 menyampaikan pesan bahwa kita sebagai warga negara yang baik harus ikut campur dan mensukseskan dan pilih sesuai hati nurani, jangan terpengaruh oleh berita-berita yang semestinya tidak disebarluaskan dalam bentuk negatif, harus lihat dari pribadi calon-calon Presiden.
"Jangan terpengaruh dengan apapun berita Hoax, pastikan pilihan sesuai hati nurani, dan yang terpenting sukseskan Pemilu pada 17 April 2019 mendatang" kata Dandim 0507 Bekasi
Berikutnya, sambutan dari Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Pol Indarto yang menyampaikan beberapa hal terpenting pada masa sekarang, diantaranya :
1. Negeri kita sedang di uji, baik dari segi harmoni maupun menjelang Pilpres, untuk itu jika kita mampu melalui ini Indonesia akan menjadi Negara yang maju dan besar, namun jika gagal bisa dibilang balik seperti dulu.
"Track kita yang dijalani, sudah benar, tinggal dipertahankan, kini menurunnya toleransi dan meningkatnya intoleransi membuat keresahan bagi warga, Jika bicara NKRI, kita tidak perlu lagi mempertentangkan suku budaya apa, agama apa, kita ini bisa untuk bersatu, NKRI itu melepas semua menjadi satu, hilang budaya apa, agama apa, yang ada hanya satu NKRI," tegas Indarto
2. Berita Hoax atau bisa disebut berita bohong yang sedang mendunia karena budaya yang rusak, dari gadget dan disebar, sekarang lebih mudah sebarkan berita hoax tinggal tekan teruskan maka seharipun bisa menjadi viral, tidak pada jaman dahulu yang melalui mouth to mouth.
"Laporkan kepada kami, jangan langsung ditelan menjadi berita benar, konfirmasi kepada kami, agar kami telaah dulu dan kita bisa informasikan kepada khalayak, mari kita putus rantai teori propaganda tersebut dan juga termasuk radikalisme dan nilai lainnya." Tambah Kapolres.
Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi juga menerangkan bahwa jaga Persatuan Indonesia adalah satu kewajiban di dalam NKRI, peraihan penghargaan dari Kota Layak HAM, Kota Predikat ke 6 skala Nasional yang Toleran, Kota dengan Kerukunan Umat Beragama adalah satu kunci kita harus jaga Kota Bekasi ini sebagai pemersatu NKRI.
"Kita harus bangun kedamaian, rajut kebersamaan, jaga Persatuan dan Kesatuan, agar terwujudnya Visi Kota Bekasi yang Cerdas, Kreatif, Maju, Sejahtera dan Ihsan," ujar Wali Kota.
Kami dari 3 pilar wilayah, Wali Kota, Kapolres dan Dandim terus perkuat solidaritas, demi Kota Bekasi, dan menjadi contoh kepada warga agar terus berkoordinasi kepada lainnya sehingga membentuk rasa ingin bela Negara di NKRI ini, berikut juga kepada 3 Pilar di wilayah Kecamatan atau Kelurahan yang terus menjaga Persatuan di wilayah.
"Memang agak sulit dan upaya keras membangun proses peradaban di sebuah Kota, Kota Bekasi ini banyak sekali perbedaan dari suku, budaya, ras, dan agama, untuk itu walaupun berbeda agama dan keyakinan, bahasa harus tetap untuk satu arah dalam menjaga NKRI, dan menjaga pluralisme yang ada di Kota Bekasi," Jelas Rahmat Effendi.
Acara sosialisasi ini dimaksudkan agar bisa berjalan lancar dan secara kondusif menjelang Pemilihan Umum dan juga penyangkalan berita Hoax dan Radikalisme bagi warga di Kota Bekasi. (Ndoet/edi)