Kota bekasi, - Sebanyak 410 tenaga kerja baru terserap melalui Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota Bekasi. Demikian disebutkan oleh Sekretaris Daerah Kota Bekasi Rayendra Sukarmadji.
Beliau mengungkapkan, pelaku UMKM yang tersebar di 12 kecamatan di Kota Bekasi dapat memberikan penghidupan kepada 410 ribu orang tenaga kerjanya.
"Pelaku UMKM tersebut terus tumbuh dan mampu membuka lapangan kerja bagi masyarakat Bekasi," katanya, Selasa (3/4).
Dia menyebut data yang dia dapatkan bersumber dari hasil sensus ekonomi yang dilakukan Badan Pusat Statistik hingga tahun 2017.
Hingga tahun 2016 lalu jumlah UMKM di Kota Bekasi sudah mencapai lebih kurang 203 ribu. Bahkan, para pekerja itu diberdayakan di sejumlah aktivitas ekonomi, di antaranya perdagangan sebanyak 89.693 UMKM, penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum 47.215 UMKM. Selanjutnya, industri pengolahan 12.988 UMKM dan jenis aktivitas lainnya sebanyak 53.104 UMKM.
“Kami perkirakan jumlah serapan tenaga kerja hingga tahun ini bisa melebihi data dari hasil sensus BPS yang tercatat beberapa waktu lalu," ujarnya.
Sementara Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kota Bekasi, Karto menambahkan, pertumbuhan UMKM diwilayahnya memang mulai berkembang cepat.
Para pelaku UMKM semakin bertambah dan sekaligus menyerap tenaga kerja baru. Saat ini, kata dia, dari total 203 ribu UMKM yang terdata, sebanyak 2.186 di antaranya sudah terdaftar sebagai binaan Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kota Bekasi.
"Tentunya kami terus bina dan kembangkan UMKM. Seiring perkembangan usahanya, tentu jumlah tenaga kerja akan terus bertambah," paparnya.
UMKM yang terdata pihaknya yakni kategori makan-minum sebanyak 1.234 pengusaha, fashion 143 pengusaha, aksesoris 62 pengusaha, kerajinan tangan 133 pengusaha, kerajinan kulit santadoges (sandal, tas, dompet dan gesper) sebanyak 93 pengusaha, ikan hias 122 pengusaha, dan bordir 138 pengusaha. Kemudian boneka 143 pengusaha, furniture 93 pengusaha dan batik 25 pengusaha. (*)
