
Ketua Rombongan DPRD dan Wakil Ketua Komisi D, Okta Rasadinata mengutarakan tujuannya datang ke Kota Bekasi karena ingin sharing/berdiskusi mengenai perkembangan PAD yang ada di Kota Bekasi terutama dari Sektor Industri
“Ada Kesamaan dari Kota Bekasi dengan Kabupaten Lamongan , yaitu sama-sama penunjang, misalkan Kota Bekasi menunjang Kota Jakarta sedangkan Kabupaten Lamongan menunjang Kota Surabaya, oleh sebab itu kami ingin berdiskusi karena melihat banyaknya perkembangan dari sektor industri dan properti , adapun ilmu nanti yang kita bawa pulang nanti bisa kita terapkan untuk masing-masing Daerah”
Staf Ahli Wali Kota Bekasi Bidang Keuangan & Sumber Daya Manusia, Cucu Syamsudin bersama Kasie. BAPENDA, Roni Saroni, dan Kasie. DISPERINDAG, Delni menyambut Rombongan yang berjumlah 14 Orang di Pressroom Humas, (Selasa, 17/4/2018)
Cucu menjelaskan beberapa hal terkait PAD Kota Bekasi , dan Siklus Masyarakat Kota Bekasi yang bekerja di Kota Jakarta, dan juga masalah yang dihadapi Kota Bekasi sebagai Penunjang Ibu Kota
“PAD Kota Bekasi mendapat masukan yang luar biasa dari Pendapatan Pajak dari Hotel dan restoran, Pajak Reklame, PLN , Parkir, Air Tanah , PBB dan lain-lain. banyaknya masyarakat yang bekerja di Ibu Kota, dan masalah yang dihadapi Kota Bekasi sebagai Kota Penunjang”
Roni Saroni Kepala Seksi Pencanaan Daerah dari BAPENDA menjelaskan Kota Bekasi sebenarnya bukan Kota Industri melainkan Kota Jasa, karena dilihat dari banyaknya pajak untuk sector industry seperti pajak PBB , Pajak Air Tanah , pajak Restoran, pajak dari tenaga kerja asing
Delni menambahkan bahwa DISPERINDAG Kota Bekasi hanya memiliki satu fokus produk , yaitu Izin UMKM . melihat nilai total suatu perusahaan UMKM dari 0 – 5 Milyar termasuk Kecil, 5- 15 Termasuk Menengah, dan 15 ++Milyar termasuk Besar dan memberikan kenyamanan yaitu Bebas Retribusi , SIUP Gratis, dst
Acara dilanjutkan dengan dialog interaktif, Foto Bersama, dan Tukar Menukar Cinderamata antara DPRD Kabupaten Lamongan dan Pemerintah Kota Bekasi.(dro)