
Kota Bekasi - Institut STIAMI Jakarta Kampus Kota Bekasi menggelar Seminar Nasional 2016 dengan tema "Strategi Mewujudkan Smart City Melalui Tata Kelola Pemerintah yang Baik", bertempat di Hotel Horison Bekasi, Kalimalang, Bekasi Selatan, Sabtu (19/3).
Seminar tersebut dibuka langsung oleh Rektor Institut Panji Hendrarso, dengan menghadirkan tiga narasumber sebagai pakar Smart City Indonesia adalah ; Keynot Speaker Suhono Harso Supangkat, Ketua Smart City sekaligus Kepala Dinas Tata Kota Pemerintah Kota Bekasi, Ir.Koswara dan TS.Reza sekaligus Dosen tetap Institut STIAMI.
Seminar tersebut juga dihadiri ribuan Mahasiswa /Mahasiswi STIAMI pusat, Cikarang Bekasi, Kota Bekasi dan mahasiswa dari perguruan tinggi lainnya.
Direktur Institut STIAMI Jakarta Kampus Kota Bekasi, Diana Prihadini mengatakan Smart City untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat perkotaan. Dengan cara membangun kehidupan masyarakat melalui instrumen sistem smart city.
Tak terkecuali kata dia Kota Bekasi yang tengah berbenah mengadopsi konsep smart city seperti kota-kota besar lainnya.
Dengan pesatnya pertumbuhan kota dan peningkatan jumlah pendudukan, pemerintah dan masyarakat perlu pemikiran cerdas dalam membangun kota Bekasi kedepan.
“Konsep Smart City ini sebagai salah satu solusi dalam mengatasi berbagai masalah seperti kemacetan, banjir, kriminalitas, dan lain-lainnya. Hal demikian diperlukan pemikiran cerdas, serta dukungan penuh dari berbagai pihak, khususnya bagi mahasiswa STIAMI di Kota Bekasi," ungkap Diana.
Ketua Smart City Kota Bekasi Ir.Koswara menyampaikan dalam seminar tersebut bahwa pencapaian Visi Kota Bekasi Sejalan dengan konsep Smart City memerlukan inovasi, kreatifitas dan dukungan dari kalangan mahasiswa, kedisiplinan dan partisipasi masyarakat dalam mengelola Kota.
"Konsep smart city bagi pemerintah untuk meningkatkan pelayanan publik, membangun efisiensi, akuntabilitas dan transparani dalam memanfaatkan semua sumber daya. termasuk sumbangsih para tenaga ahli, akademisi dan mahasiswa," kata Koswara.
Lebih lanjut kata Koswara memaparkan, kehadiran Patriot Operation Center (POT) sebagai komponen infrastruktur membangun smart city.
Sarana POT adanya Wifi, sensor, dan CCTV serta ada berbagai aplikasi aduan masyarakat yang dimasukan salah satunya melalui aplikasi Qlue dan media jejaring sosial.
"Diharapkan aparatur mampu menguasai sistem informasi termasuk dalam menjawab partisipasi warga. Kita miliki Qlue dan Informasi akan terintegrasi melalui POT," kata Koewara.
Lanjut dia, penerapan Bekasi Smart City akan dilanjutkan dalam sektor transportasi. Program kereta LRT akan masuk ke Kota Bekasi. Untuk itu kota Bekasi juga merintis program kereta cepat aeromovel dalam kota.
“Tahun ini kita akan membuat kajian, dan nanti bentuknya akan menjadi Perwal. Karena Kota Bekasi saat ini sudah maju. Apalagi kedepannya Pemkot Bekasi akan menghadirkan Aeromovel akan di kembangkan melalui jalur, Harapan Indah, Kalibaru, Summareon, Ahmad Yani dan Kemang Pratama sejauh12 km. ,"tutur Koswara. (ais/goeng)