Jika bertanya pada generasi milenial tentang Bekasi, macet dan panas menjadi hal umum yang mendominasi jawaban mereka.

Tapi sebenarnya, Bekasi tidak melulu harus diidentikan dengan jalanan yang macet ataupun suhunya yang panas.

"Di Bekasi juga banyak hal yang asyik, kalau diulik bisa banyak malahan," kata Fandi Ahmad.

Berkat keisengan warga Bogor itu mengulik sudut-sudut asyik Bekasi, predikat juara mural Bekasi Tempo Doeloe berhasil diraihnya.

Representasi pemuda yang masih mengenyam bangku kuliah di Institut Kesenian Jakarta itu akan Bekasi Tempo Doeloe digambarkan dengan mengambil salah satu sudut Kota Bekasi, yakni Pasar Proyek.

"Saya baca-baca Pasar Proyek ditetapkan pemerintah setempat sebagai kawasan kota tuanya Bekasi," ucapnya.

Berbekal informasi itu, Fandi dan dua rekan kuliahnya melakukan observasi lapangan langsung untuk keperluan desain lomba mural. Ditambah literasi yang dibaca dari sumber sana-sini, ide-ide penggambaran Pasar Proyek tempo dulu itu pun akhirnya dituangkan ke dalam medium tembok berukuran 2x3 meter persegi di salah satu sudut restoran Hotel 88 Bekasi.

"Butuh waktu 12 jam untuk menyelesaikan mural ini karena memang banyak detail yang harus dikerjakan dengan sabar," kata Fandi usai menerima hadiah.

Buah kerja detail selama 12 jam itu kini berwujud gambaran suasana Pasar Proyek yang didominasi pertokoan yang menjajakan barang-barang elektronik. Di depan pertokoan, tampak hilir mudik mobil-mobil tempo dulu menyemarakan suasana yang tergambar.

"Kami sajikan gambaran Pasar Proyek ini secara retro pop art berikut warna-warna khasnya untuk menunjukan Bekasi juga bisa seasyik ini," katanya.

Melalui karyanya, Fandi berharap, warga Bekasi yang melihatnya bisa ikut dibuat bangga dengan kota tempat tinggalnya. *