
KOTA BEKASI - Aplikasi Deteksi Dini Banjir atau Early Warning System (EWS) segera diluncurkan oleh Dinas Komunikasi Informasi Statistik dan Persandian (Diskominfostandi) Kota Bekasi.
"Dengan aplikasi ini warga Kota Bekasi yang berada di titik rawan banjir akan mendapatkan notifikasi, sehingga bisa dengan cepat melakukan antisipasi," ungkap Kepala Diskominfostandi Titi Masrifahati, Senin (30/4).
Titi menjelaskan, notifikasi yang masuk ke smartphone warga bersumber dari sensor kenaikan permukaan air. Notifikasi atau pemberitahuan kepada warga pun disesuaikan dengan sensor yang terpasang sesuai wilayah tempat tinggal warga.
"Jadi tidak semua warga mendapatkan notifikasi. Misalnya di wilayah PGP (Pondok Gede Permai) ada kenaikan air, maka hanya warga disana yang mendapatkan notifikasi," jelasnya.
Sensor kenaikan air dipasang di beberapa wilayah diantaranya Komplek Chandra Indah, Duta Kranji, Puri Gading, Bendung Cibodas Bogor, Jembatan Wika Cileungsi, Pertemuan Cileungsi Cikeas (P2C), dan 2 unit Wide Sensor Network (WSN).
Aplikasi EWS digagas dengan kerjasama berbagai pihak. Pemerintah Kota Bekasi bekerjasama dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum, dan Perum Jasa Tirta (PJT) II.
Titi menambahkan, berbagai pihak yang terlibat dalam kebijakan Sungai Citarum akan disatukan dalam sebuah Standard Operasional Pekerjaan (SOP).
"Selama ini kebijakan dari misalnya Binamarga, BBWS, PJT itu SOP-nya masing-masing. Kedepannya akan dibuat SOP bersama," sambung Titi. (*)