
Kota Bekasi - Wakil Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto Tjahyono mengunjungi pasien anak-anak yang terkena Demam Berdarah (DBD) di Rumah Sakit dr. Chasbullah Kota Bekasi, Rabu, (30/01/2019).
Tri Adhianto yang pada kesempatan ini di dampingi oleh sang Istri Wiwiek Hargono sempat berinteraksi langsung kepada salah satu orang tua pasien anak bernama Berlian(3).
Dalam keterangan Slamet (36) orang tua pasien, buah hatinya terindikasi demam berdarah sejak senin(28/01/2019) lalu, yang dimana pada saat itu anaknya terus-terusan menangis, "saat di cek menggunakan thermometer (alat check suhu tubuh), suhu tubuh berlian(3) sempat mencapai 39 derajat celcius, lalu sempat muncul ruam (bintik-bintik merah) pada kulitnya juga sempat susah makan," ungkap slamet(36).
Pada data Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bekasi dr. Chasbullah ada 108 warga Kota Bekasi yang terjangkit DBD, diantaranya Dewasa 56 orang dan Anak-Anak 52 orang.
Di sela-sela kunjungannya Tri Adhianto sempat menjelaskan tentang pasien yang melakukan pengobatan dengan menggunakan Kartu Sehat berbasis NIK Kota Bekasi.
"Kartu Sehat berbasis NIK Kota Bekasi tetap bisa di gunakan di semua rumah sakit yang ada di Kota Bekasi tanpa terkecuali, hanya saja ada beberapa aturan yang harus di patuhi, jadi jangan hanya sakit batuk, flu saja langsung berobat ke rumah sakit, kali ini ada prosedur yang harus di jalankan, seperti contoh ada masyarakat Kota Bekasi yang mau berobat datang dulu ke Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di wilayah masing-masing, jika butuh penanganan lebih, nanti dari pihak Puskesmas akan memberikan rujukan ke Rumah Sakit yang ada di Kota Bekasi, Beda hal nya jika sakitnya butuh penanganan yang harus saat itu juga, bisa langsung di bawa ke Rumah Sakit terdekat, pasti di tangani, jika ada yang menolak, laporkan ke saya (Tri Adhianto)," cetusnya.
Tri Adhianto menambahkan, "saat ini Pemerintah Kota Bekasi sedang memperbaiki lagi effisiensi penggunaan Kartu Sehat supaya masyarakat Kota Bekasi merasakan manfaat lebih dalam penggunaannya, pagi tadi saya mengunjungi pasien Demam Berdarah di RSUD yang salah satunya adalah anak-anak, dan ayahnya anak tersebut hanya pedagang bakso, coba kalau orang tua pasien DBD ini di bebani oleh biaya yang begitu besar dari mulai perawatan, ruang inap hingga obat-obatannya, nilainya pasti besar, maka dari itu disinilah Pemerintah harus wajib memfasilitasi kesehatan kepada masyarakatnya, sekali lagi saya tegaskan disini Kartu Sehat tetap bisa digunakan hanya saja ada beberapa ketentuan yang harus di jalani. (SAL)