Pada acara "The International Conference on Urbanism and Religiosity 2017", Wakil Wali Kota Bekasi H. Ahmad Syaikhu memberikan sambutan sekaligus membuka kegiatan tersebut yang diselenggarakan di Hotel Merapi Merbabu Bekasi, Selasa (25/7).

H. Ahmad Syaikhu pada kesempatan ini mengucapkan banyak terimakasih serta mengapresiasi Rektor Universitas Islam 45 Dr. Nandang Najmulmunir atas inisiatifnya menyelenggarakan forum dan berharap dapat mencapai tujuan sasaran.

Konferensi ini membahas dua hal terkait urbanisme dan religiositas. Urbanisme diasosiasikan dengan karakteristik cara berinteraksi masyarakat perkotaan dengan lingkungan yang dibangun. Dalam hal perencanaan dan pengembangan, Kota Bekasi mengusung pendekatan yang berdasarkan prinsip bagaimana kita harus dibangun untuk masyarakat, tutur Wakil Wali Kota Bekasi H. Ahmad Syaikhu.

Salah satunya menerapkan konsep "Smart City" yang merupakan visi pengembangan perkotaan dalam mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi dengan teknologi internet secara aman untuk mengelola pemerintahan, imbuhnya.

Untuk mendukung implementasi Smart City, Kota Bekasi memiliki aplikasi "Online Reporting and Observation Tools" (Sorot) sebagai sarana informasi dan aduan masyarakat terkait pembangunan dan Pemerintahan di Kota Bekasi. Semua aduan yang masuk akan segera direspon SKPD terkait untuk dilakukan penanganan, jelasnya.

Religiositas berhubungan dengan perbedaan kepercayaan, afiliasi dan sikap individu yang ada di daerah urban. Kota Bekasi merupakan kota yang penuh dengan keragaman meliputi perbedaan cara pandang, agama, kuktur, bahasa dan suku bangsa. Memupuk sikap toleransi tidak semata mengetahui perbedaan tapi keterikatan aktif terhadap perbedaan. Toleransi mensyaratkan setiap orang untuk terlibat perbedaan demi kemajuan bersama, ucapnya.

Kembali kepermasalahan terkait urbanisme dan religiositas, Wakil Wali Kota Bekasi H. Ahmad Syaikhu berharap segala rekomendasi yang dihasilkan dapat bermanfaat bagi masyarakat. (bar)