
Kota Bekasi - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menerima Piagam Penghargaan sebagai Bapak Perlindungan Anak Indonesia pada Malam Budaya sekaligus Penutupan Kongres Anak Indonesia XIV Tahun 2017 yang bertajuk Aku Cinta Perdamaian, Plurarisme dan Toleransi (Pancasila Rumah Kita) bertempat di Aula Griya Hartika Jl. Kemakmuran Nomor 47 Marga Jaya pada Selasa (19/12/2017).
Piagam Penghargaan Dari Komisi Perlindungan Anak sebagai Bapak Perlindungan Anak Indonesia ini diberikan sebagai penghargaan kepada Wali Kota Bekasi atas desikasi dan keberpihakannya terhadap penyelenggaraan Upata Perlindungan Anak dan Pemenuhan Hak Anak
Hadir pada kesempatan ini Ketua Umum Komisi Nasional Perlindungan Anak Arist Merdeka Siarait, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Riswanti, Sekretasi Dinas DPPPA Jaya Eko Setiawan , Kepala Bidang Perlindungan Hak Anak Rita Hartati serta perwakilan peserta kongres dari seluruh Indonesia.
Dalam sambutannya Ketua Ketua Umum Komisi Nasional Perlindungan Anak Arist Merdeka Siarait menyampaikan bahwa peserta yang hadir berjumlah 179 orang anak-anak dan 32 pendamping berasal dari 19 provinsi terdiri dari 32 kabupaten kota.
“Anak-anak diantar oleh para pendamping sehingga dapat hadir diacara ini dan Ini satu penghargaan tentunya bagaimana anak-anak bisa berpartisipasi untuk mendiskusikan sebuah tema yang begitu berat dan mereka diberikan akses untuk mendiskusikan tentang perdamaian, membicarakan tentang kebinekaan tunggal ika, bicara tentang nasionalisme dan bicara tentang plurarisme serta toleransi” ujarnya
“Oleh karena itu hasil yang dicapai pada hari dan yang telah di diskusikan secara demokratis tanpa keterlibatan orang dewasa amat luar biasa, karena anak-anak mampu mengungkapkan apa yang menjadi fenomena bangsa ini saat ini dimana penanaman paham-paham radikalisme, kebencian, intoleransi dan persekusi sedang menjadi isu yang sangat menakutkan” ungkapnya
Sementara itu Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi dalam sambutannya menyampaikan beliau mengapresiasi terhadap komitmen-komitmen yang dibangun termasuk tema kongres ini Aku Cinta Perdamaian. Indonesia harus damai, maju dan adil kepada rakyatnya.
“Di Kota Bekasi secara bertahap telah melakukan penuhan hak-ahak anak yang mudah-mudahan siapa pun juga Wali Kotanya yang terpilih 2018-2023 akan meletakkan tahapan dasar-dasar hak anak di Kota Bekasi” ujarnya
“termasuk hak sekolah, hak kebebasan terhadap persoalan yang mengkungkung pada kehidupan sehari-hari, oleh karena itu Pemerintah Kota Bekasi berkomitmen memberikan pelayanan juga hak-hak sebagai anak Kota Bekasi” imbuhnya
“Terkait dengan plurarisme di Indonesia kurang lebih ada 700 suku dan 1200 lebih bahasa lokal dan plurarisme itu bukan menjadi hambatan bagi kita, ini menjadi modal bagi kita untuk membangun bangsa ini” ungkapnya
Wali Kota Bekasi juga menyampaikan bahwa beliau sudah menyampaikan sejak beliau menjadi Plt Wali Kota dan Wali Kota lima tahun ini bahwa Kota Bekasi ini milik kita semua jadi tidak boleh lagi membedakan suku satu dengan suku lainnya termasuk hak-hak masyarakat baik dalam kehidupan sosial kemasyarakatan dan keyakinannya kepada Tuhan YME.
“Oleh karenanya kalian sebagai calon penerus bangsa, kalian sebagai calon pemimpin yang akan membawa bangsa ini harus dapat membangun wawasan kebangsaan Indonesia jangan lagi berfikir primordial, jangan lagi berfikir kedaerahan, pertahankan budaya boleh dan itu harus dipertahankan karena itu adalah ciri Indonesia” tutur Wali Kota Bekasi.
“Yang terakhir adalah bertoleran, ini sudah menjadi ciri khas kita yang harus dipertahankan dan harus menjadi bagian dari kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara” pungkasnya (gie)