
Walikota Bekasi Dr Rahmat Effendi dan Wakil Walikota Bekasi Dr Tri Adhianto memenuhi undangan pengurus dan anggoa Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Bekasi Raya, Kamis, (20/12/2018) di Hotel Aston Imperial Kota Bekasi.
Rahmat Effendi mengapresiasi terbentuknya IJTI Bekasi Raya. Ia juga berharap komunikasi pemerintah daerah dengan insan media termasuk pewarta televisi bisa terus ditingkatkan.
"Lewat media masyarakat juga tahu pemerintah hadir dalam proses pembangunan. Pemberitaan juga evaluasi kami di pemerintah Kota, agar pelayanan masyarakat meningkat mulai aspek pelayanan dasar pendidikan, kesehatan, pencatatan kependudukan dan infrastruktur," ungkap Walikota Bekasi Rahmat Effendi.
Walikota Bekasi Dr Rahmat Effendi hadir bersama Wakil Walikota Bekasi Dr Tri Adhianto saat itu disambut belasan pewarta media televisi yang masuk dalam kepengurusan IJTI Bekasi Raya Periode 2018-2023. Hadir pula Kabag Humas Setda Kota Bekasi, Sajekti Rubiyah.
Ketua IJTI Bekasi Raya, Rahmat Hidayat mengatakan pertemuan ini sebagai ajang memperkenalkan keanggotaan IJTI Bekasi Raya yang resmi terbentuk per September 2018 hasil dari proses musyawarah koordinasi daerah (Muskorda) 2018.
Saat Muskorda IJTI Bekasi Raya, Rahmat Hidayat dari MNC TV resmi ditunjuk jadi ketua didampingi Rahmat Lubis Majid dari Jak TV sebagai sekretaris dan Erik Kustara dari Trans TV sebagai bendahara.
Ketua IJTI Bekasi Raya, Rahmat Hidayat sapaan akrabnya, Kebot, mengungkapkan pertemuan ini sekaligus menjelaskan proses terbentuknya IJTI Bekasi Raya bermula atas keinginan sebagian para pewarta televisi di wilayah peliputan Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi. Selain itu melihat kepengurusan IJTI sudah terbentuk mulai di tingkat pusat hingga daerah.
"Bekasi belum ada maka atas keinginan beberapa teman TV, dan menempuh proses panjang akhirnya IJTI Bekasi Raya terbentuk dan sekarang diisi belasan pewarta televisi," kata Rahmat.
Lanjut Rahmat Hidayat, IJTI Bekasi Raya juga menginisiasi program Jurnalis Preneur atau kewirausahaan jurnalis dari berbagai sektor usaha. Ia ingin program ini mendapat suport Pemerintah Kota Bekasi sehingga bisa lebih berkembang.
Rata-rata anggota IJTI Bekasi Raya ada yang berusaha di bidang kuliner, usaha baju distro, penetasan itik, dan jasa videografis hingga usaha lain.
"Kita tidak selamanya berkecimpung di dunia jurnalis namun masa depan juga perlu dipikirkan. Tidak hanya anggota IJTI saja tapi program ini juga nantinya bisa dimanfaatkan jurnalis lainnya yang ingin berusaha," kata Rahmat.
Sementara itu, Wakil Walikota Bekasi Tri Adhianto berharap pewarta televisi selain peliputan mampu mengeksplore dan membuat brand Kota Bekasi lebih dikenal. Karena ia menilai berbagai kota besar bisa terkenal salah satunya lewat karya audio visual.
"Kita kembangkan bersama bentuk kerjasama yang dijalin lewat kolaborasi positif yang dibangun bersama," kata Tri Adhianto yang juga mengatakan sebuah Kota perlu didukung SDM unggul dan pengembangan potensi wisata untuk warganya.
Sementara itu, Kabag Humas Kota Bekasi Sajekti Rubiyah, mengatakan Pemkot Bekasi terus berupaya menjalin kerjasama dengan media tak terkecuali media pemberitaan Televisi. Namun merujuk kerjasama yang telah dilakukan beberapa waktu lalu, menurutnya jauh dari kemampuan anggaran apalagi melihat dalam kondisi keuangan saat ini. Untuk itu ia berharap kegiatan lain bisa dilakukan berupa liputan khusus pada momen-momen tertentu.
"Kedepan bisa kita rencanakan misalnya berupa liputan khusus Kota Bekasi, seperti saat rangkaian HUT Kota Bekasi maupun pemberitaan lainnya," pungkas Sajekti.
Terkait program Jurnalis Preuneur, Sajekti mendukung kegiatan tersebut dan bila perlu kata dia dibuat bidang usaha mana saja yang tengah dirintis sehingga pemerintah bisa turut membantu. (goeng)